Berdasar himbauan/penjelasan salah seorang Pengawas TKSD pada waktu sosialisasi pelaksanaan ujian sekolah setelah pengambilan sumpah jabatan dan pelantikan panitia/pengawas/korektor ujian sekolah sd/mi tahun pelajaran 2014/2015 Senin/4 Mei 2015 menyatakan bahwa :
Pengawas Ujian Sekolah OJO KERENG-KERENG OJO MEDEN-MEDENI BOCAH, DISIPLIN ZO DISIPLIN OJO KAKU KUDU FLEKSIBLE POKOKE NGERTILAH PORO PENGAWAS UJIAN.
Kesimpulane :
Izo iki sing nggarai rusak mentale bocah-bocah sekolah. Kalau begitu tidak bisa hanya menyalahkan guru pendidikan agama saja penyebab rusak mental anak bangsa ternyata yang lebih menimbulkan bencana kerusakan besar ya dari atasan dan sistematika pendidikan yang hanya berpikir dengan formalitas nilai supaya diterima di sekolah lanjutan dan lembaga sekolah mendapat nama, seperti pada pelaksanaan pengawasan ujian sekolah, meskipun guru pendidikan agama juga lebih membahayakan pemuda masa depan jika ruh jihad tidak ada yang dipikir hanya upah/imbalan/hak yang tidak meningkatkan mutu kinerja untuk mempersiapkan rijaalul Ghad/pemuda masa datang.
Adalagi Guru Pendidikan Agama Islam Guru Pofesional sudah menerima TPP datang di lokasi Ujian terlambat sendiri dan tidak disiplin tidak mengerti tanggung jawab dan tugas sebagai pengawas ujian. sangat memalukan almamater GPAI.
Tetapi itulah kondisi zaman akhir-akhir ini kembali kepada individu-invidu guru-guru sendiri bagaimana karakternya/ghirahnya/ruh jihadnya iutlah yang menentukan pemuda di masa akan datang.
Adalagi Guru Pendidikan Agama Islam Guru Pofesional sudah menerima TPP datang di lokasi Ujian terlambat sendiri dan tidak disiplin tidak mengerti tanggung jawab dan tugas sebagai pengawas ujian. sangat memalukan almamater GPAI.
Tetapi itulah kondisi zaman akhir-akhir ini kembali kepada individu-invidu guru-guru sendiri bagaimana karakternya/ghirahnya/ruh jihadnya iutlah yang menentukan pemuda di masa akan datang.
No comments:
Post a Comment